26 Februari 2020, Pemerintah Indonesia melalui KLHK, BPPT bekerjasama dengan UNDP menyelenggarakan International Seminar: “Knowledge Sharing on Indonesia’s ASGM Challenges and Issues” yang dilaksanakan di Sari Pacific Hotel Jakarta. Topik yang dimunculkan dalam seminar tersebut terkait dengan kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK), pilihan teknologi pengolahan emas non merkuri, teknologi remediasi lahan terkontaminasi merkuri dan opsi penambang untuk meningkatkan pendapatannya dengan mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan yang lebih baik. Selain itu adanya prospek kemitraan yang ditawarkan PT. ANTAM untuk penjualan emas dari kegiatan PESK dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Seminar dihadiri oleh Direktur Pengelolaan B3-KLHK (Ir. Yun Insiani, MSc), Direktur Pusat Teknologi Sumberdaya Mineral-BPPT (DR. Rudi Nugroho), Deputy Resident Representative UNDP untuk Indonesia (Sophie Kemkhadze), dan dimoderatori oleh Tenaga Ahli Menteri Pelaksana MDGs KLHK (Dr. Henri Bastaman),Tim Technical Advisory Board (TAC): Kemenko Maritim, Kemen ESDM, KemenkoPolHukam, Kemenkes, Kemenko UMKM, LIPI, KemenKoInfo, Kemensos, Kemendikbud; NGO (AGC, Yayasan Emas Indonesia, Pure Earth/Blacksmith Institute, PACT, Bali Fokus, APRI); P3KLL-KLHK, perwakilan BPPT, dan perwakilan dari beberapa kedutaan (Kedutaan Amerika, Kedutaan New Zealand, Kedutaan, Jepang, Kedutaan Australia), World Bank Indonesia, WHO Indonesia, UNIDO Indonesia, UNITAR, BCRC-SEA, dan AusAID).
Seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada para peserta tentang permasalahan dan tantangan penggunaan merkuri di lokasi PESK, juga memberikan pemahaman tentang pentingnya pengurangan dan penghapusan merkuri di PESK sehingga nantinya dapat tercipta pertambangan emas skala rakyat yang bebas dari penggunaan merkuri mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia (SDGs).
Pokok sambutan dari Sophie Kemkhadze-UNDP, Yun Insiani-KLHK dan Rudi Nugroho-BPPT, menegaskan tugas bersama dalam upaya mencapai pengurangan dan penghapusan merkuri pada sektor PESK di Indonesia. Perlunya memahami tantangan dan kemajuan teknologi non merkuri di negara lain, bagaimana setiap pemangku kepentingan dapat bermitra agar dapat menciptakan kegiatan tambang rakyat yang lebih bertanggungjawab.
Menghadirkan pembicara dari Massey University, New Zealand, British Columbia University, Canada, Econ Industries (Germany), Mwamba Mining (USA & Tanzania), BPPT, dan PT. ANTAM, dengan peserta seminar sekitar 151 orang yang berasal dari perwakilan beberapa Kementerian terkait, Pemerintah Daerah berasal dari Riau, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, perwakilan pelaku usaha PESK, LSM dan wakil dari kedutaan besar.
Diskusi dan solusi yang ditawarkan dalam seminar diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan pemahaman setiap pihak untuk bisa menyelaraskan isu pertumbuhan ekonomi di PESK melalui intervensi teknologi yang menjadi salah satu tujuan pelaksanaan project GOLD ISMIA (Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia’s Artisanal and Small-scale Gold Mining) melalui dukungan pendanaan dari Global Environment Facility (GEF).
Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Minamata melalui UU Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Konvensi Minamata tentang Merkuri. Konvensi ini mendorong Indonesia untuk melakukan pengurangan maupun pemusnahan (phase out) merkuri dan turunannya yang digunakan, emisi, dan lepasannya ke lingkungan khususnya pada pertambangan emas skala kecil. Juga akselerasi implementasi Perpres No. 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri yang merupakan salah satu langkah pemerintah untuk memberitahukan bahwa isu tentang merkuri wajib disadari dan dianggap serius dalam upaya penanganannya oleh semua pihak. Dukungan kuat dari Pemerintah dan Pemda (terkait pembinaan, pengawasan dan pengelolaan lingkungan hidup)baik di tataran nasional maupun daerah, pihak swasta, LSM, perguruan tinggi dan masyarakat umum dalam pelaksanaannya.
#mercury
#makemercuryhistory
#minamataconvention
#ditpb3 #ditjenpslb3 #klhk
#kementerianLHK